Kamis, 16 November 2017

Keterlibatan Bawahan Dalam Mengambil Keputusan

KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
                              Hasil gambar untuk keterlibatan bawahan dalam mengambil keputusan
Konsep peran serta  dalam pengambilan keputusan  mula-mula diperkenalkan oleh French et al.(1960), ketika mengatakan bahwa peran serta menujukan suatu proses antara dua atau lebih pihak yang mempengaruhi satu terhadap yang lainnya dalam membuat rencana, kebijakan, dan keputusan. Peran serta bawahan dalam mengambil keputusan sesungguhnya lahir dari desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu.
Keinginan untuk berperan serta menurut Archbold (1976) didorongkan oleh kebutuhan akan hasrat akan kekuasaan, ingin memperoleh pengakuan, dan hasrat untuk bergantung pada orang lain, tetapi juga sebaliknya tempat orang bergantung. Pentingnya peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan juga diakui oleh Alutto dan Belasco (1972), karena dengan demikian ada jaminan bahwa pemeran serta(karyawan) tetap mempunyai kontrol atas keputusan-keputusan yang diambil. Apabila pemeran serta tidak dapat mengontrolnya, maka organisasi akan mengalami kerugian, sama dengan tidak ada peran serta sama sekali.
Para menejer akan sulit untuk membuat keputusan tanpa melibatkan para bawahannya, keterlibatan ini dapat formal seperti pengguanaan kelompok dalam pembuatan keputusan; atau informal seperti permintaan akan gagasan-gagasan.
Bantuan para bawahan dapat terjadi pada setiap tahap proses pembuatan keputusan. Bermacam-macam bentuk peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan telah diperkenalkan oleh sejumlah penulis. Seprti Cotton et al. (1988) yang mencoba mengadakan penelitian terhadap berbagai karya tulis tersebut dengan mengumpulkan lebih dari 400 artikel tentang peran serta dalam pengambilan keputusan. Dimana setiap artikel itu diklasifikasikan ke dalam lima sifat peran serta, yaitu ; formal-tidak formal, langsung-tidak langsung, tingkat pengaruhnya isi dari keputusan, dan jangka waktunya singkat atau lama.  Dari lima sifat peran serta itu dengan memperhatikan berbagai bentuk peran serta yang tersedia dalam kepustakaan, dirumuskanlah enam kombinasi bentuk peran serta, yaitu:
(1) Peran serta pengambilan keputusan dalam bidang tugas,
(2) Peran serta konsultatif,
(3) Peran serta jangka pendek,
(4) peran serta informal,
(5) Hak milik karyawan,
(6) Peran serta perwakilan.


1. Pembuatan Keputusan KelompokBanyak manajer merasa bahwa keputusan yang dibuat secara kelompok, seperti panitia lebih efektif karena mereka memaksimumkan pengetahuan lain. Berbagai kebaikan dan kelemahan pembuatan keputusan secara kelompok
Kebaikan
Kelemahan
  1. Dalam pengembangan tujuan, kelompok memberikan jumlah pengetahhuan yang lebih besar.
  2. Dalam pengembangan alterna-tif, usaha individual para anggota kelompok dapat memungkinkan pencarian lebih luas dalam berbagai bidang fungsional organisasi.
  3. Dalam penilaian alternatif, kelompok mempunyai kerangka pandangan yang lebih lebar.
  4. Dalam pemilihan alternatif kelompok lebih dapat meneri-ma risiko disbanding pembuat keputusan individual.
  5. Karena berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, para anggota kelompok secara individudal lebih termotivasi untuk melaksanakan keputus-an.
  6. Kreativitas yang lebih besar dihasilkan dari interaksi antar individu dengan berbagai pandangan yang berbeda- beda.
  7. Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.
  8. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
  9. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
  10. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
  11. Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelompok dalam kenyataannya bukan keputusan kelompok.
 1. Implementasi suatu keputusan apakah dibuat oleh kelompok atau tidak, haru diselesaikan oleh para manejersecara individual. Karena kelompok tidak diberikan tanggung jawab, keputusan kelompok dapat menghasilkan situasi dimana tidak seorangpun merasa bertanggung jawab dan saling melempar tanggung jawab.  
  1. Berdasarkan pertimbangan nilai dari waktu sebagai salah satu sumber daya organisasi, keputusan kelompok sangant memakan biaya.
  2. Pembuatan keputusan kelompok adalah tidak efesien bila keputusan harus dibuat dengan cepat.
  3. Keputusan kelompok, dalam berbagai kasus, dapat merupakan hasil kompromi atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok.
5. Bila atasan terlilbat, atau salah satu anggota mempunyai kepribadian yang dominan, keputusan yang dibuat kelom

Group Desicion, Keputusan itu ditetapkan oleh para anggota grup, baik atas hasil mufakat dan musyawarah, maupun atas voting. Dalam proses pengambilan keputusan, Anggota Grup ikut berperan aktif membicarakan tujuan dari "Keputusan, resiko, dan dampak keputusan serta ikut menetapkan keputusan tersebut"
Kebaikannya:
1. Keputusan relatif lebih baik,logis, ideal, sebab merupakan  hasil pemikiran dari beberapa orang
2. kecenderungan untuk Bertindak Otoriter dapat dihindarkan
3. Kerjasama Relative akan dapat ditingkatkam diantara sesama anggota Grup
4. Resiko dan dampak Negatif dari keputusan semakin kecil
5. pembinaan para anggota  Grup Lebih baik
Keburukannya
1. Pengambilan Keputusan Relative lama, bahkan sering bertele-tele
2. Biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak
3. Penanggung Keputusan Kurang jelas
4. Minoritas Terkadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara

Sumber:
http://farhan24.blogspot.co.id/2011/11/pengambilan-keputusan-manajemen.html
http://fairuzhr06.blogspot.co.id/2013/11/keterlibatan-bawahan-dalam-pembuatan.html
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perencanaan&action/
http://rendigooners.blogspot.co.id/2013/11/24-keterlibatan-bawahan-dalam-pembuatan.html

Tipe Tipe Dalam Pengambilan Keputusan

Tipe-Tipe Dalam Pengambilan Keputusan

                 Hasil gambar untuk tipe tipe pengambilan keputusan


  • Definisi Proses Pengambilan Keputusan


Proses pengambilan keputusan adalah tahap-tahap yang harus dilalui dalam membuat suatu keputusan. Tahap-tahap yang dimaksud ini adalah sebuah kerangka dasar, dari kerangka tersebut dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa tahap-tahap yang lebih khusus dan lebih operasional.

Secara umum,proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :

1)    Penemuan Masalah
Tahap ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah. Contohnya : berawal dari isu, yang kemudian menjadi kabar/kejadian nyata.

2)    Pemecahan Masalah
Tahap ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1.    Identifikasi alternative-alternatif keputusan dalam memecahkan masalah.
2.    Perhitungan mengenai factor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa mendatang.
3.    Pembuatan alat(sarana) untuk mengukur hasil,biasanya berbentuk tabel hasil .
4.    Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.

3)    Pengambilan Keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi tertentu

Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3 bagian :

1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.

2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.

3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.


  • TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN
Keputusan Tidak Terstruktur
• Keputusan tidak terstruktur (unstructured decision)
adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.
• Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar
• Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaari lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur
yang jarang terjadi.

Keputusan Setengah Terstruktur
• Keputusan setengah terstruktur (semi-structured decision)
adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak tersruktur.
• Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
• Contoh dari keputusan tipe ini misalnya adalah keputusan membeli sistem komputer yang iebih canggih. Contoh yang lainnya misalnya adalah keputusan alokasi dana promosi.

Keputusan Terstruktur
• Keputusan terstruktur (structured decision)
adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.
• Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
• Contoh dari keputusan, tipe ini misalnya adalah keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang dan lain sebagainya

  • Manajemen dan Pengambilan Keputusan  
Manajemen Dalam suatu Organisasi sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan. Menurut Tingkatannya, Manajemen Dibedakan Menjadi 3 Tingkat yaitu:

1. Manajemen Puncak | Top Level of Management


Manajemen Puncak atau Top Level Management umumnya terdiri atas direksi, CEO (Cheif Executive Officer), GM atau General Manager atau yang sering pula disebut Presiden Direksi (presdir). Direksi merupakan perwakilan dar pemilik perusahaan atau Pemegang Saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh Dewan Direksi perusahaan.
Ciri ciri dan Peran yang paling utama dari manajemen puncak adalah sebagai berikut:
  • Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi
  • Bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada organisasi
  • Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia
  • Manajemen puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan, maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut Otak organisasi atau Administrator
  • Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan
  • Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal. Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggungjawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (Pemegang Saham), Pemerintah maupun ke Masyarakat umum.
  • Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan keterampilan secara teknis

2. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management


Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hierarki pada sebuah perusahaan atau organisasi. Manajemen Tingkat Menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak.

Manajemen tingkat menengah bisa meliputi beberapa tingkatan, membawahi dan mengarahkan aktivitas aktivitas manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini memiliki tanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. 

Manajemen pada tingkat menengah ini umumnya terdiri atas Kepala Departemen atau HOD, Manajer Cabang, Junior Executive. Kepala Departemen semisal Manajer Keuangan, Purchasing Manager dan yang lain lain. Manajer Cabang contohnya kepala cabang perusahaan atau unit lokal. Junior Eksekutif contohnya adalah Asisten Manajer Pembelian, Asisten Manajer Keuangan dan yang lainnya. Manajemen Tingkat Menengah ini dipilih oleh Manajemen Puncak

Tugas dan peran manajemen tingkat menengah beberapa diantaranya seperti berikut ini:
  • Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak
  • Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak
  • Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada
  • Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya
  • Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun
  • Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.
  • Bertanggung jawab secara langsung kepada Dewan Direksi dan CEO perusahaan
  • Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptual

3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)


Manajemen Lini Pertama atau Low Level Management adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah organisasi yang memimpin serta melakukan pengawasan terhadap tenaga tenaga operasional pada sebuah perusahaan atau organisasi serta tidak membawahi manajer yang lain.

Manajeemn Lini Pertama ini umumnya terdiri atas mandor dan pengawas yang dipilih oleh manajemen level menengah. Mereka biasanya juga disebut dengan tingkat Supervisor atau pengawas. bahkan mereka pula dikenal sebagai manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen yang lebih tinggi.

Manajemen tingkat yang paling bawah ini melaksanakan beberapa aktivitas seperti berikut ini:
  • Mengarahkan karyawan atau pekerja
  • Mengembangkan moral kepada para karyawan
  • Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja
  • Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja
  • Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja
  • Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. tidak menyusun rencana jangka panjang
  • Mempunyai kewenangan yang terbatasi namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja. Manajemen lini pertama ini dengan teratur harus memberi laporan dan bertanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah
  • Manajemen lini pertama ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi.
Contoh Kasus Pengambilan Pada Perusahaan Sepatu Nike

Hasil gambar untuk nike logo

Di awal-awal tahun, perusahaan Niketidak memiliki sumber dana untuk membeli sebuah pabrik atau mempekerjakan banyak karyawan. Modal yang dimiliki oleh Knight sangat kecil dan ia tidak bisa membeli sepatu dari Asia. Sebenarnya Nike termasuk hollow corporation karena tidak memiliki pabrik manufacture sendiri, Nike hanya perantara antara supplier dengan retailer.

Nike fokus pada menemukan inovasi sepatu terbaru. Kombinasi dari pekerja yang murah dan perkembangan pasar yang baik memungkinkan perusahaan untuk bersaing dalam research and development. Di awal 80-an, Nike menjadi produsen sepatu atletik nomor 1 di dunia. Untuk memastikan bahwa supplier Nike memiliki kualitas yang tinggi, Knight menuntut mereka untuk mempunyai hubungan dengan perusahaan lainnya. Jika supplier percaya dan bekerja sama dengan Nike, Knight memastikan bahwa mereka akan puas dengan dirinya sendiri. Kemudian jika salah satusupplier menjadi sangat mahal, Nike bisa mengganti supplier dengan tetap menjaga kualitas yang ditetapkan.

Ditahun 1983, orang kepercayaan Knight melakukan kesalahan dalam pengelolaan Nike. Si pelaksana ini melihat celah untuk ekspansi ke pasar sepatu biasa. Data statistic mereka menunjukkan hampir 90 % pembeli sepatu Nike tidak menggunakan sepatu tersebut untuk atletik. Mereka percaya bahwa sepatu casual akan diterima lebih baik oleh konsumen. Sayangnya, hal tersebut salah. Pendatang baru, Reebok, berkembang karena sepatu aerobic dan mengambil posisi Nike sebagai produsen sepatu atletik nomor satu, berdampak pada Nike untuk memberhentikan 350 karyawannya. Melihat perusahaannya mengalami kekacauan, Knight kembali ke posisinya. Knight memutuskan untuk mendapatkan kembali posisi produsen sepatu nomor satu melalui kecepatan penjualannya. Seperti biasanya, Nike memiliki anggaran iklan yang sangat kecil, kebanyakan dari promosinya dilakukan oleh para pengecernya. Knight sekarang mengubah pendekatannya dengan kampanye “Just Do It” lewat televisi nasional dan majalah. Di bawah image baru Knight, superstar seperti Michael Jordan dan Bo Jackson memberi merek sepatunya sendiri, kampanye “Air Jordan” dan “Bo Knows” menunjukkan pada konsumen bahwa atlet terbaik di dunia memakai Nike.

Bagaimanapun suksesnya Nike, mereka akan selalu menghadapi kompetisi. Reebok adalah industri nomor dua yang selalu menunggu kesempatan untuk menjadi nomor satu lagi. Jaringan supply di Asia sekarang digunakan oleh pesaing Nike, tidak lama setelah perusahaan mendapat keuntungan produksi. Jika Nike melanjutkan perkembangannya, Phil Knight dan staffnya harus melanjutkan untuk mengembangkan inovasi sepatu terbaru yang sesuai dengan image atletik.

Dari Kasus Diatas dapat saya simpulkan bahwa perusahaan nike mengambil keputusan dengan melanjutkan usaha nya saat usaha bisnis nya sedang jatuh, mengganti pola pikir nya menjadi "just do it(lakukan saja)" akibatnya perusahaan nike kembali berkembang dan meraih banyak keuntungan hingga saat ini


Sumber:
http://ruth-apriyana.blogspot.co.id/2013/10/proses-pengambilan-keputusan.html
http://datamaryanto.blogspot.co.id/2009/06/tipe-kegiatan-manajemen.html
http://alliemron.blogspot.co.id/2012/05/tipe-keputusan-manajemen.html
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/tingkatan-manajemen.html
http://tam-sky.blogspot.co.id/2015/12/tou-2-strategi-pengambilan-keputusan.html
https://gudangilmuekonomi.blogspot.co.id/2015/08/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen.html

PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir

JNE (Sejarah, Visi, Misi, Struktur Organisasi, & Proses Manajemen)


JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik yang bermarkas di JakartaIndonesia. Nama resminya adalah Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Tiki JNE).
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir didirikan pada tanggal 26 November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno. Perusahaan ini dirintis sebagai sebuah divisi dari PT Citra van Titipan Kilat (TiKi) untuk mengurusi jaringan kurir internasional.

Sejarah


Bermula dengan delapan orang dan kapital 100 juta rupiah, JNE memulai kegiatan usahanya yang terpusat pada penanganan kegiatan kepabeananimpor kiriman barang, dokumen serta pengantarannya dari luar negeri ke Indonesia.
Pada tahun 1991, JNE memperluas jaringan internasional dengan bergabung sebagai anggota asosiasi perusahaan-perusahaan kurir beberapa negara Asia (ACCA) yang bermakas di Hong Kong yang kemudian memberi kesempatan kepada JNE untuk mengembangkan wilayah antaran sampai ke seluruh dunia.
Karena persaingannya di pasar domestik, JNE juga memusatkan memperluas jaringan domestik. Dengan jaringan domestiknya TiKi dan namanya, JNE mendapat keuntungan persaingan dalam pasar domestik. JNE juga memperluas pelayanannya dengan logistik dan distribusi.
Selama bertahun-tahun TiKi dan JNE berkembang dan menjadi dua perusahaan yang punya arah masing-masing. Karena ini kedua perusahaan tersebut menjadi saingan. Akhirnya JNE menjadi perusahaan diri sendiri dengan manajemen sendiri. JNE membuat logo sendiri yang membedakannya dari TiKi.
JNE membeli gedung pada tahun 2002 dan mendirikan JNE Operations Sorting Center. Kemudian pada tahun 2004 JNE membeli gedung untuk dijadikan Kantor Pusat. Keduanya berada di Jakarta. Saat ini kantor pusat PT TikiJNE berada di Tomang Raya No 9 & 11 Jakarta Barat


Adapun tugas dan tanggung jawab yang tercantum dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. President Director

Tugas dan tanggung jawab dari president director adalah:
  • Mengamankan harta perusahaan dengan cara memberikan nasihat atau petunjuk kepada manajemen agar efisiensi kerja dapat tercapai.
  • Mengangkat dan memberhentikan setiap manajer departemen dan kepala bagian.
  • Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan pihak luar perusahaan.

2. Executive Direktor

Tugas dan tanggung jawab dari executive director adalah:
  • Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada Finance & Administration Director, Sales & Marketing, dan Operation Director.
  • Memeriksa dan menyetujui rencana program kerja dan anggran perusahaan secara keseluruhan.
  • Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3. Secretary

Tugas dan tanggung jawab secretary adalah membuat notulen pada saat rapat diadakan dan mengarsipkan surat-surat atau dokumen-dokumen yang dianggap penting.

4. Finance & Administration Director

Tugas dan tanggung jawab dari Finance & Administration Director adalah:
  • Memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas keuangan perusahaan
  • Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada
  • purchasing manager, finance & acc. senior manager, HRD senior manager, dan general affairs manager.
  • Membuat dan menetapkan rencana keuangan perusahaan.

5. HRD Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab dari HRD Senior Manager adalah:
  • Melakukan pencarian atau perekrutan karyawan, menyeleksi dan menetapkan kerja karyawan
  • Menangani hal-hal yang berhubungan dengan pemecatan atau pemberhentian karyawan. 
  • Mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah yang ada pada divisi personalia

6. Sales & Marketing Director

Tugas dan tanggung jawab dari sales & marketing director adalah mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada customer service senior manager, sales senior manager dan marketing senior manager.

7. Marketing Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab dari marketing senior manager adalah:
  • Melakukan analisa dan evaluasi atas produk, jasa serta tarif dan memberikan usulan pengembangannya.
  • Melakukan analisa dan evaluasi atas produk, jasa, tarif dari perusahaan pesaing dalam usaha memberi masukan sehubungan dengan pengembangan produk yang sudah ada maupun penciptaan produk baru.
  • Melaksanakan kerjasama pengembangan produk, jasa, tarif dengan pihak lain sepanjang telah mendapatkan persetujuan dewan direksi.

Membuat laporan akan hasil kajian dan pekerjaan yang telah dilaksanakan.

8. Operation Director

Tugas dan tanggung jawab dari operation director adalah Memimpin, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan yang dibebankan kepada operation

senior manager dan cargo senior manager yang kegiatannya sehari-hari bersifat operasional.

9. Operation Senior Manager

Tugas dan tanggung jawab dari operation senior manager adalah mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah yang timbul di dalam divisi operasional



SOP Mekanisme Pemesanan dan Distribusi Kelengkapan Operasional JNE

Kelengkapan operasional yang dapat dipesan oleh Agen/Kantor Perwakilan
adalah :
1. AWB/Connote/kertas E Connote
2. Plastik ukuran sedang (doc) dan besar berlabel JNE
3. Form BPIK (Bukti Pemeriksaan Isi Kiriman)
4. Buku Kas (Laporan Keuangan Harian Agen)
5. Label YES, SS, Fragile

Mekanisme pemesanan dan distribusi :
1. Agen/Kantor perwakilan melakukan pemesanan paling lambat 3 hari(agen), (di awal minggu untuk Kantor Perwakilan) sebelumnya kepadaAdmin Sales Retail, di no telp 085779436793 dengan cara SMS/telp atau email ke boo.sales-mkt@jne.co.id, pada jam kerja pkl 08.00-15.00.

2. Admin Sales Retail mengkonfirmasi kepada agen (ya/tidak) untuk menyatakan pesanan sedang diproses.

3. Admin Sales Retail akan melakukan pendataan, kemudian melakukan pemesanan/surat perintah pesan kepada Departemen General Affair

4. Departemen General Affair akan memutuskan jumlah, waktu dan jenis perlengkapan operasional yang akan diberikan kepada agen/counter/kantor perwakilan berdasarkan pertimbangan load dan kebutuhan yang diajukan Admin Sales Retail

5. Departemen General Affair mendistribusikan kepada agen/counter/kantor
perwakilan dengan berkoordinasi dengan petugas pickup (Departemen
Operasional Outbond)

6. Petugas pickup (Departemen Operasional Outbond) mendistribusikan ke agen/counter/kantor perwakilan maksimal 3 hari setelah tanggal pemesanan, misalkan pemesanan hari SENIN, maka akan didistribusikan dan sampai di Agen/Kantor Perwakilan paling lambat hari RABU.

7. PIC dari Sales Retail akan mengkontrol proses nomor 3-6

8. Jika dalam 3 hari Agen/kantor Perwakilan belum mendapatkan kelengkapan yang dipesan, maka silahkan melaporkan ke Departemen Sales Retail (085691927676)

Flow Diagram

Pemesanan dan Distribusi Kelengkapan Operasional


Sistem Informasi yang dapat dibuat:

  • Pemesanan
  • Pendataan Pesanan
  • Laporan Distribusi Pesanan
  • Monitoring Proses Distribusi
  • Pelaporan Ketidaklengkapan

Operating Support System

1. Transaction Processing System
My-ORION Integrated System merupakan system terintegrasi yang dimanfaatkan oleh JNE sebagai layanan pengelolaan berbagai aspek dari proses bisnis JNE dalam hal logistic, mencakup di dalamnya Transaction Processing System dengan system barcode.
Untuk pencarian serti tarif, wilayah dan hardware. User dapat menggunakan prosedur menggunakan hardware, software dan yang kemudian akan terhubung ke database melalui internet (telecomunication). Dimulai dengan user memasukkan pencarian berdasarkan tarif atau wilayah. Kemudian akan mencari ke database melalui web browser. Dan database akan mengeluarkan hasil sesuai dengan pencarian yang dipilih.
2. Enterprise Collaboration System

Untuk pertukaran informasi dan koordinasi, JNE memiliki JNE Chat Room.

3. Process Control System

PT. JNE mengembangkan sistem berbasis teknologi informasi yang disebut MyOrion. Manfaatnya dapat memantau pergerakan barang kiriman, sehingga cukup membantu pelanggan yang sering kali ingin mengetahui status barangnya. Agar supaya tidak direpotkan oleh pelanggan/customer, pihak PT. JNE Logistik merasa perlu memberitahukan nomor resi pengiriman barang ke pelanggan. Pengguna layanan perusahaan PT. JNE  memang bisa memantau pergerakan barang yang dikirimkan. Setiap tahapan pengiriman dapat dipantau secara real time melalui website www.jne.co.id. Pelanggan tinggal memasukkan nomor resi pengiriman. Selanjutnya, pelanggan dapat melihat status pengiriman paketnya. Misalnya, sudah sampaikah di kota tujuan, atau sedang dalam perjalanan ke alamat tujuan. Pelanggan dapat memantau secara online. Bahkan, report-nya sangat detail hingga ke status barang dan waktunya.


Management Support System

1. Management Information System

PT. JNE Logistik turut berkembang sejalan dengan perkembangan dan peradaban teknologi. Perkembangan teknologi informasi, terutama pada era informasi berdampak signifikan terhadap Sistem Informasi Akuntansi atau biasa disingkat (SIA) dalam suatu perusahaan. Dampak yang dirasakan secara nyata PT. JNE Logistik adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dan bermunculannya software-software untuk akuntansi yang dapat mempermudah dalam membuat laporan keuangan. Peranan teknologi informasi terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbeda-beda. Semakin maju teknologi, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Dampak yang dirasakan secara nyata PT. JNE Logistik adalah pemrosesan data yang mengalami perubahan dari sistem manual ke sistem komputer dan bermunculannya software-software untuk akuntansi yang dapat mempermudah dalam membuat laporan keuangan. Peranan teknologi informasi terhadap perkembangan akuntansi pada setiap babak berbedabeda. Semakin maju teknologi, semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. Kemajuan ini mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dalam hal pemrosesan data, pengendalian intern, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan

2. Decision Support System

Perkembangan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan juga mempengaruhi proses audit. Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan manajemen PT. JNE Logistik dapat memproses data, pengendalian internal, dan peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelaporan keuangan. Dengan adanya pengaruh teknologi informasi yang telah dicapai dalam bidang akuntansi yang menyangkut Sistem Informasi Akuntansi (SIA) berbasis komputer dalam menghasilkan laporan keuangan, maka perusahaan dapat mempermudah kegiatan operasionalnya. 


3. Information Reporting System

My-Orion mampu mempercepat proses kerja PT. JNE . Sistem My-Orion tidak perlu lagi meng-input data kiriman yang jumlahnya mencapai satu juta paket tiap bulan. Barang yang akan dipaket dan dikirimkan harus dijemput di tempat klien. Penerapan sistem My-Orion mampu memperbaiki keakuratan data dalam setiap perubahan waktu pemprosesan. Walaupun rata-rata dalam sebulan menangani satu juta kiriman paket, sistem ini mampu memberikan status yang jelas. Setiap kali barang berpindah, selalu ada proses pemindahan dan pencatatan
Cara kerja sistem untuk pelanggan yaitu petugas kurir PT. JNE Logistik mengambil paket ke perusahaan/pelanggan, yang telah mengisi formulir pengiriman. Sampai di kantor cabang, nomor resi berikut data kiriman lainnya dimasukkan ke sistem My-Orion, sehingga semua datanya langsung tercatat. Jadi, selain dapat diakses secara online oleh pelanggan, bagian keuangan pun tidak perlu meng-input ulang data untuk dijadikan invoice. Tinggal masuk ke sistem dan dicetak, semua sudah terekam. Selain My-Orion JNE juga mempunyai aplikasi yang dapat digunakan oleh pelanggan yaitu My JNE.
4. Executive Information System

JNE telah menerapkan langkah-langkah untuk pengawasan dalam mendefinisikan ruang lingkup, teknik, untuk mengukur solusi TI dan kontribusi Pi pada proses pengiriman perusahaan. perusahaan juga melakukan evaluasi kelengkapan dan efektivitas manajemen dan kebijakan pengendalian teknologi informasi oleh manajemen yang terkait.

Hardware yang digunakan:
-Smartphone
-Komputer
-Printer
-Barcode Scanner
-Web Server
-GPS


Untuk Dokumen lengkap SOP dapat diunduh di: http://documents.tips/documents/sop-jnepdf.html
Dokumen juga dapat diunduh secara langsung melalui:
http://download.documents.tips/getdownload/document/?id=55slUCcP6CT4bpBdurYIZTSQbRQ5p0fowJTCHI6eov4kmCnGTI3nsyunPro0s25%2BVS8AwYyz9ZXnHnU7EynvRA%3D%3D

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/JNE
http://yaukingsyaukiaulia.blogspot.co.id/2016/10/jne-sistem-informasistruktur.html


referensi
https://prezi.com/uujf1mxxu_1a/pt-tiki-jalur-nugraha-ekakurir/
http://jonnah92-blade2.blogspot.co.id/
https://www.scribd.com/doc/113038599/BSI-Sistem-Informasi-Manajemen-Kel-3-Sistem-Analisa-Pt-JNE-Tiki-PDF
http://bagussmpr.blogspot.co.id/2016/05/teknologi-informasi-dalam-komunikasi.html
https://tasteofasia123.blogspot.co.id/2016/09/sistem-informasi-jne-sisteminformasi.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/LKN2006-175-Bab%201.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/JNE
http://www.jne.co.id/id/perusahaan/profil-perusahaan/sejarah-milestone
http://www.jne.co.id/id/perusahaan/profil-perusahaan/visi-dan-misi
http://rezblue.blogspot.co.id/2016/05/visit-company-perusahaan-jasa-jne.html